Fenomena Gigi Emas, Antara Gaya Hidup & Investasi
Halo keluarga emas, pada masanya banyak orang memilih gigi emas bukan hanya memakai gigi emas sebagai perhiasan. Emas dijadikan salah satu material gigi palsu yang digunakan untuk simbol kemapanan selain bentuk tampilan gaya yang dianggap berbeda.
Di beberapa negara bahkan gigi emas banyak digunakan oleh kaum miliarder. Tujuan mereka menggunakan material emas untuk gigi palsu adalah sebagai perhiasan, gaya hidup dan sebagian ada juga yang berniat untuk investasi.
Para rapper di Amerika Serikat dan penyanyi hip-hop kulit hitam di sanapun banyak yang menghias giginya dengan emas , yang dalam bahasa gaulnya disebut grills. Grills dianggap sebagai cerminan dari kekayaan dan kemakmuran pemakainya, mengingat biaya pembuatannya sangat mahal dan tak mudah dengan desain dan estetika yang mumpuni.
Grills yang dipakai oleh artis Paul Wall dikabarkan mencapai USD 30.000 atau setara dengan 450 jutaan loh. Dan trend menggunakan gigi emas dikalangan para seleb di Amerika kini muncul kembali.
Artis cantik Kylie Jenner juga pernah terlihat menggunakan gigi emas. Ada juga Rihanna dan Justin Bieber yang pernah memamerkan giginya yang bersimpuh emas lewat foto selfie. Artis dunia lain, Beyonce disebut juga menggunakan gigi emas saat umurnya 19 tahun. Pada foto yang dirinya unggah di Instagramnya, Beyonce menunjukan gigi berlapis emas dengan bentuknya sebagai taring.
Emas merupakan material pilihan yang di anggap sangat baik oleh para peneliti untuk mahkota gigi tiruan, bahkan hingga kini emas masih banyak digunakan untuk pembuatan jacket crown. Sifat logam emas yang sangat mudah dibentuk memudahkan dokter gigi untuk membuat mahkota gigi dengan kecekatan terhadap gigi yang akurat.
Emas juga sangat kuat terhadap tekanan kunyah dan tahan terhadap korosi, tidak seperti logam paduan lain yang mudah korosi di lingkungan mulut yang korosif.
Tapi apakah menggunakan gigi emas yang dilakukan sebagian pesohor hanya untuk pamer kekayaan semata? Dan bagaimana jika dijual di kemudian hari, apakah bisa jadi investasi. Lalu, bagaimana dampaknya bila ditinjau dari aspek medis?
Tradisi Lama Bangsa Rusia hingga Suku Bugis Pakai Gigi Emas
Pada Sekitar 60 tahun yang lalu, ketika Rusia masih tergabung dalam negara Uni Soviet, gigi emas sangat familiar digunakan oleh warga sana. Ada banyak alasan mengapa orang Rusia gemar menggunakan gigi emas. Salah satunya adalah karena investasi, dan kebiasaan sebagian masyarakat dalam memperlihatkan kemapanan keluarga serta hadiah pernikahan pada calon pengantin wanita agar tetap mapan walau akhirnya ditinggal suami.
Ketika era Uni Soviet, emas lebih berharga daripada uang. Dengan emas tiap orang akan merasa lebih dihormati. Mahkota gigi emas bisa dijual dan diwariskan. Jika sang pemilik gigi emas meninggal, keluarga bisa menjualnya. Bahkan bisa juga dileburkan kembali dan dibuat gigi emas lagi untuk anggota keluarga lainnya.
Selain investasi, gigi emas menjadi tanda status sosial bagi bangsa Rusia. Di sana, bagi orang kaya, gigi emas digunakan sejak remaja. Gigi emas sering menjadi barang hadiah untuk kelulusan sekolah. Saking berharga dan gengsi, hadiah gigi emas sebanding dengan hadiah seperti mobil atau jam tangan mewah.
Sedangkan di Indonesia, masyarakat suku bugis dikenal kerap memakai gigi emas. Era tahun 60-an silam gigi emas bagi suku bugis untuk menunjukkan kemampuan finansial mereka. Sebagian masyarakat sana memasang sampai 2-3 gigi palsu untuk menunjukkan bahwa mereka kelas masyarakat yang mampu. Namun belakangan tradisi ini mulai pudar seiring zaman.
Hal yang sama juga pernah terjadi pada masyarakat Madura, sempat tren gigi emas dan platina merebak pada sekitar 1980 hingga awal 1990-an. Kamal, seorang tukang gigi asal Madura bercerita, ketika remaja, dirinya sudah terlibat membantu ayahnya, Sutikno, yang juga bekerja sebagai tukang gigi. ”Dulu, setiap ada permintaan dari pasien, rata-rata, ya, meminta agar giginya dilapis platina atau emas,” ujarnya.
Alasan perhiasan emas mahal tentu saja karena cara membuat dan perawatannya sangat mahal. Begitu pula dengan gigi emas, selain butuh uang banyak untuk pemasangan, perawatannya pun sangat menguras dompet.
Lalu, amankan pakai gigi emas untuk mulut kita?
Sejak kapan orang menggunakan gigi emas ?
Gigi emas mulai digunakan untuk tujuan estetika, seperti yang dilakukan oleh bangsa Maya kuno sekitar 2.000 tahun lalu. Namun bentuk nya tidak sempurna karena peralatan untuk pembuatannyapun sangat terbatas. Hanya sebatas menambal gigi yang bolong saja.
Menurut American Dental Association (ADA), belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa memakai gigi emas aman dipakai dalam jangka panjang. Bila aksesori ini dibuat dengan baik seperti layaknya gigi tiruan, dan memiliki kecekatan yang baik terhadap gigi serta pemakaiannya hanya dalam waktu yang singkat, pemakainya tidak terlalu beresiko untuk mengalami masalah gigi dan mulut.
Sayangnya fenomena gigi emas telah menjadi industri yang menggoda banyak pelaku bisnis yang ingin meraup keuntungan, dan belum tentu dibuat dengan mempertimbangkan aspek medis. Celah yang terjadi antara gusi dengan gigi emas yang tidak pas menjadi tempat terjebaknya makanan yang susah dibersihkan. Melalui celah itu pula bakteri dapat masuk dan berkembang biak. Bisa diramalkan pemakainya rentan untuk mengalami bau mulut, radang gusi, karies gigi yang terjadi di bawah grills, bahkan kerusakan tulang.
Gigi emas juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di mulut kamu. Jika gigi emas dan amalgam berada tepat di samping satu sama lain di mulut kamu, arus listrik bisa dihasilkan dari interaksi antara logam dan air liur. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, yang disebut kejutan galvanik. Lalu gigi emas juga lebih sensitif terhadap makanan panas atau dingin. (Beng Aryanto)
Sumber : Treasury.id
- Log in to post comments