Background Image

Emas Dalam Sejarah Kerajaan Indonesia

1st Oct 2024 in

Emas, Kekayaan Nusantara Sejak Era Hindu-Budha 

Indonesia merupakan negara yang pernah terpengaruh kuat oleh budaya Hindu-Budha yang berasal dari India. Buktinya adalah munculnya beberapa kerajaan bercorak Hindu-Budha, seperti Kutai, Sriwijaya, Tarumanegara, hingga Majapahit. Beberapa kerajaan tersebut mempunyai cara untuk melegitimasi kekuasaan. Salah satunya adalah dengan kepemilikan emas. Emas digunakan oleh raja dan beberapa kerabat dan pejabatnya sebagai simbol kekuasaan.

Pusat emas 
Menurut catatan sejarah, wilayah Indonesia pada masa Hindu-Budhha dikenal sebagai penghasil emas. Hal ini dibuktikan dengan adanya wilayah yang disebut Suvarnabhumi.

Suvarnabhumi merupakan wilayah yang disebut sebagai penghasil emas di Pulau Sumatera. Informasi terkait Suvarnabhumi sudah dikenal oleh dunia internasional, terutama orang-orang di India.

Ini Penjelasan Ahli UGM Bahkan, salah satu alasan orang-orang India datang ke Indonesia adalah adanya emas yang melimpah di Sumatra. Pelayaran orang-orang India ke Indonesia disebutkan dalam karya kesusastraan dan prasasti.

Dalam dongeng Jataka disebutkan bahwa ada pelayaran ke sebuah wilayah yang disebut dengan Suvarnabhumi atau Bumi Emas. Kata Suvarnabhumi tersebut juga terdapat dalam prasasti Nalanda (860 M), prasasti Tanjore (1030 M). Simbol kekuasaan Setelah muncul kerajaan Hindu-Budha, emas dijadikan sebagai simbol kekuasaan.

Pada masa itu, emas relatif murah, tetapi harganya tidak pernah turun dan selalu naik. Para penguasa dan bangsawan pun akhirnya mulai mengoleksi emas dan menggunakannya sebagai simbol kekuasaan. Di Jawa, emas digunakan oleh para penguasa untuk peralatan makan saat melakukan perjamuan.

Bahkan, khusus untuk raja, peralatan makan dibuat dari emas bertabur dengan permata yang berkilau. Hal itu menjadi simbol bahwa raja memiliki status tinggi. Kedigjayaan kerajaan kerajaan di nusantara kala itu tentu bukan saja pada wilayah dan kekuasaannya saja, tetapi emas pun menjadi sebuah simbol kuat dalam menumbuhkan kemapanan kerajaan dan kekuasaannya.

Pada era Majapahit, Raja Hayam Wuruk (1350-1389) memiliki harta dari emas yang sangat banyak. Hal itu dibuktikan dengan adanya kereta kerajaan Majapahit era Hayam Wuruk yang berhiaskan emas dan permata. Bahkan, dalam sebuah upacara agung, raja menggunakan tandu khusus yang dihiasi dengan perhiasan emas.

Selain itu, ada juga yang meriwayatkan bahwa peralatan makan pada acara perjamuan era Majapahit terbuat dari emas. Biasanya, acara perjamuan dilaksanakan di sekitar kolam segaran. Setelah selesai perjamuan, peralatan makan dari emas tersebut akan dibuang ke kolam tersebut. Hal ini dilakukan sebagai simbol akan kemegahan dan kebesaran Majapahit.

Konsep Jawa Dwipa Selain sebagai simbol kekuasaan sebuah kerajaan, emas juga dikenal dalam konsep Jawa Dwipa. Konsep ini merupakan sebuah keyakinan bahwa Pulau Jawa pada era kuno adalah wilayah yang kaya dan subur. Banyak orang dari berbagai wilayah di dunia percaya bahwa Pulau Jawa merupakan tempat yang diberkati oleh Dewa. Kosa kata  Jawa Dwipa lahir karena kesuburan tanah di Pulau Jawa serta melimpahnya kekayaan alam.   
Kekuatan raja raja Jawa pula pada masa kolonial Belanda cukup diperhitungkan hingga sekarang  keningratan dan ke keratonan raja Jawa masih memiliki pengaruh di wilayahnya dalam tatanan masyarakat modern seperti di Jogja dan Solo. Bahkan  berkat kekuatan raja di Jogjakarta yang juga berkontribusi banyak dalam meraih kemerdekaan dan juga menjadi Ibukota pertama Indonesia, Jogjakarta menjadi daerah khusus dan istimewa dalam pemerintahan daerah. (Beng Aryanto)

Referensi: Notosusanto, Nugroho. (2008). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
 

 

WEB INI MASIH DALAM PENGEMBANGAN. KONTEN DI WEB INI MUNGKIN TIDAK AKURAT. HUBUNGI ADMIN UNTUK INFO LEBIH LANJUT