Keluarga Emas Indonesia. Jika melihat dari catatan sejarah emas, memang tidak diketahui secara pasti kapan dan di mana pertama kali jenis logam mulia ini ditemukan.
Namun bisa dipastikan hingga sekarang emas masih menjadi salah satu simbol kemewahan di seluruh dunia. Tidak hanya berharga sebagai perhiasan saja, tapi juga dalam bentuk instrumen mata uang.
Selain itu harga belinya cenderung naik dari tahun ke tahun, sehingga tidak heran jika sering dijadikan sebagai objek investasi. Menurut informasi, emas sudah ada sejak 40.000 SM yang ditemukan dalam bentuk pecahan di gua-gua di Spanyol. Namun proses peleburannya pertama kali baru dilakukan sekitar tahun 3600 SM.
Keluarga Emas Indonesia, ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah emas di dunia? Berikut penjelasan mengenai fakta-fakta yang menarik seputar asal usul logam mulia yang mungkin belum Anda ketahui.
Sejarah Emas di Dunia Sebelum Masehi
Pada sejarah emas di Mesir, tercatat dalam sejarah sebagai negara yang pertama kali mengolah logam mulia emas. Pada saat itu para tahanan perang dan budak dipekerjakan di pertambangan untuk menjadikan logam sebagai komoditas saja karena memang emas belum memiliki nilai tukar resmi.
Kemudian memasuki era tahun 2600 SM, emas pertama kali dikenal sebagai perhiasan berharga. Penduduk Mesopotamia kuno (sekarang Republik Irak) menempa logam hasil pertambangan menjadi perhiasan-perhiasan.
Informasi lainnya menemukan bahwa peti mati Firaun dibalut dengan emas (1223 SM). Konstruksi yang menggunakan logam mulai ini juga ditemukan pada kuil kaum Yahudi di tahun 950 SM, saat ini dikenal sebagai Tembok Ratapan.
Sementara adanya koin berupa emas baru disinyalir ada pada tahun 700 SM yang pada saat itu digunakan sebagai mata uang menggantikan sistem barter. Raja Croesus dari Lidia kemudian menggunakan teknik pemurnian untuk menjadikannya sebagai mata uang yang diakui secara internasional.
Perkembangan Emas Setelah Tahun Masehi
Lalu memasuki sejarah emas era tahun setelah masehi, Inggris tercatat sebagai negara yang pertama kali menggunakan Gold Standard.
Tepatnya pada tahun 1854, Gold Standard merupakan sistem di mana negara menggunakan emas sebagai mata uang yang memiliki nilai. Pada saat itu nilai tukar Gold Standard berdasarkan per ons yang disesuaikan dengan mata uang utama dunia.
Disaat yang bersamaan, negara-negara lain juga menggunakan perak sebagai mata uang mereka. Eksistensi emas sebagai mata uang terus berkembang hingga pecahnya Perang Dunia Pertama yang setelah itu baru mulai diterbitkan uang kertas dari perbankan yang ada.
Kemudian koin emas diedarkan bersama dengan uang kertas dan koin logam dengan komposisi berbeda-beda setiap negara. Ketika memasuki era perang dunia kedua, Gold Standard mulai digantikan dengan mata uang internasional. Sebelum tahun 1960-an, perekonomian dunia masih cukup stabil sampai setelah tahun tersebut ketegangan kembali muncul.
Adanya inflasi global membuat nilai tukarnya sangat turun drastis. Amerika Serikat bahkan mengalami defisit neraca perdagangan hingga mengakibatkan stok emas di negara tersebut terkuras habis. Akibatnya di tahun 1961 sebanyak 8 negara mulai mengumpulkan cadangan emas mereka.
Hal itu dilakukan agar dapat mempertahankan nilainya di patokan 35 dolar per ons sehingga dapat mencegah kenaikan harga.
Terlepas dari naik turunnya perkembangan emas, hingga saat ini masih menjadi jenis logam mulia yang sangat berharga.
Demikian kira kira informasi tentang emas dan sejarah di baliknya. Jika Keluarga Emas tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca lebih banyak pada laman khusus emas di website Belikoin ini.
Sumber : agincourt resource
- Log in to post comments